Jakarta Business School Wujudkan Lulusan Sekolah Menjadi Pengusaha dan Profesional Muda

Banyak lulusan sekolah yang bingung memilih, apakah akan menjadi pengusaha atau profesional? Padahal sebetulnya itu bukan pilihan tetapi saling melengkapi. Jakarta Business School menjawab pertanyaan tersebut melalui webinar “Ngobrol Entrepreneurship” yang digelar pada Kamis, 10 Februari 2022.
Webinar menghadirkan pemateri berpengalaman di bidang pelatihan entreprenuership antara lain Dr. Faransyah Agung Jaya, S.E., M.S.F., ACC (Coach Faran) sebagai Head of Marketing Jakarta Business School, Victor Terinathedan sebagai Direktur Cybers Academy, dan CEO Bencoolen Coffee sekaligus musisi Lucky Widja.
Pandemi Covid-19 membuat masyarakat menyadari bahwa kita mesti beradaptasi dengan perubahan zaman. Saat ini zaman menuntut orang-orang agar memiliki ide untuk berkembang dan mengambil peluang.
Coach Faran mengatakan dunia bisnis saat ini bukan hanya sekadar mengolah uang, tetapi bagaimana mengolah ide menjadi sesuatu produk bisnis. Jakarta Business School bertujuan membentuk profesional muda atau pengusaha muda yang bisa langsung terjun ke dunia kerja.
“Kita punya program studi pilihan belajar: Kewirausahaan, Bisnis Digital, Perdagangan Internasional. Program studi ini masih sangat jarang di kampus-kampus nasional padahal peluangnya sangat besar dan dibutuhkan di dunia kerja. Dengan prodi pilihan ini kita ingin nanti mahasiswa bisa langsung memiliki bisnis sebelum lulus kuliah atau menjadi profesional muda,” kata Coach Faran.
Jakarta Business School juga menawarkan beasiswa dengan sistem scoring. Skor terbaik akan mendapat beasiswa berdasarkan besaran skor yang diperoleh.
Direktur Cybers Academy, Victor Terinathe mengatakan siswa-siswi harus memahami bakat atau passion pribadi sejak dini agar bisa menentukan pilihan masa depan. Dengan Cybers Academy, para calon lulusan sekolah bisa mengikuti pelatihan sesuai dengan passion mereka sendiri.
Cybers Academy sendiri sudah memiliki 23.000 alumni dan sudah mendampingi talenta muda untuk memulai usaha di bidang kopi, serta layanan digital di warung kopi di 34 provinsi seluruh Indonesia.
Sementara itu, CEO Bencoolen Coffee Lucky Widja mengatakan kita saat ini dituntut untuk melek teknologi karena setiap bidang pekerjaan akan digitalisasi, bahkan untuk musisi sekali pun.
“Melek teknologi bukan hanya bisa bermain media sosial, bermain Instagram, TikTok, dan lainnya, tetapi bagaimana kita menghasilkan uang dengan teknologi,” kata Lucky Widja.
Lucky Widja sendiri sukses mengembangkan Bencoolen Coffee dengan basis digital. Bencoolen Coffee adalah perusahaan kopi kekinian yang dibuat dengan biji kopi Bengkulu berkualitas dan mendapat penghargaan AVPA di Prancis.
Tag:Activities